Gotong Royong Warga Kebondalem |
Beberapa budaya yang masih dijalankan dalam gotong royong seperti bubrah rumah, kematian, perkawinan dsb. hal itu masih dilakukan karena budaya turun temurun, meskipun pada zaman modern ini banyak juga yang sifatnya sama tetapi sudah dilaksanakan dengan sistem pekerjaan /borongan, tentu saja lumrah dilakukan saat yang mempunyai hajat atau kepentingan adalah orang mampu atau kaya, tapi apabila yang punya hajat merupakan orang yang kurang mampu rasa kemanusiaan dan tanggungjawab masyarakat yang mempunyai sifat kebersamaan harus dimunculkan, inilah peran pemimpin desa atau tokoh masyarakat dalam menjaga budaya gotong royong menjadi adat budaya yang perlu dilestarikan.
Budaya gotong royong di Desa Kebondalem yang masih terjaga ditunjukkan pada saat salah satu masyarakat bubrah / bedah rumah dilakukan, seperti halnya lingkungan RT. 05 RW. 02, milik Bapak Sumitro, warga berbondong-bondong melakukan budaya Gotong Royong, dilakukan pada, Sabtu, (11/11/23).
Salah satu anggota BPD Kebondalem mengungkapkan, budaya ini perlu dilestarikan kepada masyarakat Desa Kebondalem, supaya rasa persaudaraan dan persatuan tetap terjaga, seperti halnya saat ini saya menyenggarakan gotong royong Bubrah /bedah rumah di lingkungan saya tinggal, dipimpin oleh ketua RT Supari alias Warek bersama-sama melaksanakan budaya Gotong Royong.
Suasana pembongkaran |
Harapannya hal tersebut dapat dijaga, lestarikan dan ditingkatkan serta ada peran Pemerintahan Desa Kebondalem yang ikut andil dalam melestarikan budaya gotong royong dengan menuangkan dalam regulasi seperti Peraturan Desa (Perdes) ungkap Winahyu. (Muh Jamal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar